Bandar Lampung. Beberapa permasalahan utama perguruan tinggi di Indonesia antara lain adanya ketimpangan akses antara Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang menyebabkan gap kualitas lulusan dan kurangnya relevansi lulusan yang bekerja sesuai dengan program studi yang dipilih. Permasalahan-permasalahan tersebut perlu didiskusikan secara serius dalam sebuah rapat kerja pimpinan perguruan tinggi guna meningkatkan kualitas PTS. Mengusung tema “Kolaborasi dan Inovasi untuk Meningkatkan Mutu dan Daya Saing Global” pada Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II tahun 2024 merupakan upaya PTS untuk merespon permasalahan-permasalahan tersebut.
Kegiatan Rapat Kerja dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, pada Jumat-Minggu, 06-08 September 2024 bertempat di Ballroom Hotel Novotel Lampung, Jl. Gatot Subroto no. 136, Teluk Betung Selatan 35226 Bandar Lampung. Rapat kerja pimpinan dihadiri oleh 152 pimpinan PTS dari lingkungan Wilayah II yang meliputi Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Rapat kerja pimpinan juga turut dihadiri oleh Kepala-kepala LLDIKTI se-Indonesia. Kegiatan rapat kerja diawali dengan sambutan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris. Rapat kemudian dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah II Prof. Ishak Iskandar. Berbeda dengan tahun sebelumnya, rangkaian kegiatan Rapat Kerja Pimpinan juga turut dimeriahkan dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fair tahun 2024 bagi perguruan tinggi yang ada LLDIKTI Wilayah II.
Rapat Kerja menghasilkan beberapa rekomendasi dalam bidang Kelembagaan, Kemahasiswaan, dan Sumber Daya. Rekomendasi pada Bidang Kelembagaan masih perlunya dilakukan Sinkronisasi data antara PD-Dikti dan LLDIKTI perlu ditingkatkan untuk meminimalisir perbedaan data. Pada bidang Sumber Daya, direkomendasikan dua hal berikut yaitu: 1) Pihak LLDIKTI perlu mengomunikasikan kepada Dikti perihal dosen PTS yang sudah ber-NIDN dan mengikuti rekruitmen CPNS tanpa ijin dari pimpinan PTS agar langsung tertolak karena berdasarkan database dikti sudah memiliki NIDN dan homebased di PTS (salah satu tujuan sinkronisasi pada poin 1). 2) Sertifikasi bagi dosen yang sedang ijin belajar atau tugas belajar tetap diberikan sehingga peningkatan kuantitas dan kualitas dosen bergelar doktor lebih cepat terwujud. Rekomendasi pada Bidang Kemahasiswaan, LLDIKTI melakukan dialog intensif dengan dikti perihal sistem penerimaan mahasiswa baru di PTN yang harus sesuai dengan rasio dosen:mahasiswa. Sistem PMB PTN saat ini dinilai merugikan PTS. Selain itu, LLDIKTI juga perlu mengomunikasikan sistem uji kompetensi bagi mahasiswa pendidikan vokasi di bidang kesehatan perlu ditinjau ulang karena sistem yang diterapkan saat ini menghambat masa tempuh studi menjadi lebih lama. Kondisi tersebut mempengaruhi capaian IKU lulusan bagi PTS vokasi.
Pada Rapat Kerja Pimpinan tahun ini juga untuk, pertama kalinya STIE Al-Madani memperoleh piagam pernghargaan sebagai Peringkat 1 pada Kategori Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mahasiswa (MBKM Mahasiswa) untuk Bentuk Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi. Penghargaan tersebut membuktikan keseriusan STIE Al-Madani dalam mengimplementasi program-program MBKM yang dapat menunjang mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi pada keahlian tertentu di luar bidang keahlian program studi. Harapan khusus bagi STIE Al-Madani pasca mengikuti kegiatan Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta adalah lebih aktif berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya dalam mengimplementasikan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka. STIE Al-Madani juga perlu melakukan berbagai inovasi dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi sehingga STIE Al-Madani turut menghasilkan generasi unggul yang berkualitas dan memiliki daya saing global.
Bandar lampung, 09 September 2024
Written by: Eha Nugraha